Dheny Window
Blora – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Blora melaksanakan kegiatan peminjaman buku bacaan dari Perpustakaan Kabupaten Blora. Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca dan mengembangkan budaya gemar membaca di kalangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Blora. Selasa (17/12/2024).
Program ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Rutan Blora dan Perpustakaan Kabupaten Blora. Kerja sama tersebut ditujukan untuk memberikan akses terhadap bahan bacaan yang bermanfaat guna memperluas wawasan serta menginspirasi warga binaan. Kepala Rutan Blora, Budi Hardiono, menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu upaya pembinaan yang diinisiasi oleh Rutan Blora. “Program ini merupakan upaya kami untuk memberikan ruang belajar bagi warga binaan agar terus tumbuh dan mengembangkan pengetahuan selama menjalani masa pembinaan, ” ujarnya.
Sebanyak 150 buku bacaan dipinjam dari Perpustakaan Kabupaten Blora dan diserahkan kepada Rutan Blora. Buku-buku tersebut mencakup berbagai genre, antara lain 30 buku sejarah, 35 novel, 40 buku pendidikan, 25 buku majalah, dan 20 buku islami. Dengan beragam jenis buku yang tersedia, diharapkan kebutuhan minat baca warga binaan dapat terpenuhi dan memberikan berbagai wawasan yang dapat dipelajari.
Dalam kegiatan ini, petugas perpustakaan Kabupaten Blora turut memberikan penjelasan kepada warga binaan mengenai pentingnya menjaga dan merawat buku. Hal ini bertujuan agar buku-buku yang dipinjam tetap dalam kondisi baik sehingga dapat digunakan kembali oleh pembaca berikutnya.
Budi Hardiono menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pengembangan literasi di Rutan Blora. Warga binaan diberikan waktu khusus untuk membaca sebagai bentuk kegiatan positif selama menjalani masa pembinaan. “Kami akan terus mengevaluasi dan mengembangkan kegiatan ini agar memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh warga binaan, ” tambahnya.
Kegiatan peminjaman buku ini mendapat respons positif dari warga binaan. Program literasi seperti ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk membangun karakter yang lebih baik dan memberikan motivasi bagi warga binaan untuk terus belajar serta memperbaiki diri selama menjalani masa tahanan di Rutan Blora.
